nusakini.com--Masa depan suatu bangsa mengandalkan kualitas, produktivitas, serta efisiensi pekerja profesional dari sumber daya manusia. Negara tidak dapat lagi hanya bergantung kepada sumber daya alam yang terbarukan maupun sumber daya alam yang tidak terbarukan. Hal ini disampaikan oleh Prof. B.J. Habibie saat Presidental Lecture Bank Indonesia (BI), seperti dikutip melalui laman BI pada Selasa (14/2). 

• Viral di Media Sosial, Uang Rupiah Baru Pecahan 1.0, BI: Itu Hoaks
• Ketika Kena Blacklist di SLIK OJK, Apakah BI Checking Anda Bisa Bersih Kembali?
• BI Terbitkan Kebijakan Penggunaan Rupiah di Kegiatan Internasional
• Dampak Keputusan The Fed, Bank Indonesia Bisa Naikkan Suku Bunga pada Semester II/2022
• Program CPNE dari LPEI Dorong Produk Lokal Mendunia

Hal ini berkaitan dengan kualitas yang dibutuhkan oleh para pemimpin maupun calon pemimpin ekonomi bangsa. Ada 5 kualitas penting yang ada harus ada dalam diri para pemimpin tersebut yaitu visi dan pemahaman ekonomi, etos kerja yang profesional dan inovatif, bersifat “negarawan” (memiliki wawasan dan jiwa kebangsaan), kemampuan membaca tanda-tanda zaman dan tangkas, serta memiliki kompetensi baik dalam bidang ekonomi maupun kebijakan. 

Figur kepemimpinan ekonomi menjadi penting karena pemimpin harus mampu melakukan terobosan dan pembaruan signifikan, yang menghasilkan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan. Menurutnya, salah satu tantangan Indonesia adalah meningkatkan indeks sumber daya manusia atau Human Capital Index, yang masih berada di posisi 69 dari 124 negara. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi semakin penting bagi Indonesia.(p/ab)